Puisi

Melupakanmu


Melupakan,
terdengar sederhana 
tapi,
sangat susah dilakukan

Kita yang dulu selalu bersama
siapa sangka, 
itu hanya bertahan sementara,
Kau telah berubah, meninggalkanku

Aku yang masih disini mengharapkanmu kembali
tapi sangat tidak mungkin
Kau sudah berbahagia dengannya
melupakanku disini yang masih mengharapkanmu

Aku harus menerima kenyataan ini,
mencoba melupakanmu,
melupakan segala kenangan indah,
membiasakan diri tanpau



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tentang Pemadam Kebakaran

Pemadam Kebakaran Oh Pemadam Kebakaran... Dengan semangat yang membara Kau memadamkan di jago merah Tanpa rasa takut sedikitpun Demi keselematan kami Melawan si jago merah tanpa rasa takut Kau bagaikan pahlawan kepada kami Karena menyelamatkan nyawa kami Berusaha dengan penuh keringat Mungkin bukan hanya dia sang penyelamat Tapi akan selalu diingat Terima Kasih Pemadam Kebakaran
Baca selengkapnya

Sinopsis Novel Annoying Boy

     Tokoh utama di dalam cerita ini adalah Veera dan Asyraf. Asyraf adalah cowok yang sangat populer disekolahnya. Bagaimana tidak? ia sudah pintar, tampan, tajir, disukai banyak guru, dikelilingi banyak cewek. Hampir seluruh cewek sekolah itu mengaggumi Asyraf tetapi tidak dengan Veera. Tiba- tiba suatu hari Asyraf mengakui bahwa Veera adalah pacarnya hanya karena untuk menghindari "paksaan"balikan oleh mantannya. Tapi hubungan "pura-pura" itu hanya bertahan beberapa hari. Sebenarnya Veera mempunyai masa lalu yang membuat ia tidak suka terhadap Asyraf.      Puncak masalah novel ini adalah saat Asyraf mengajak Veera untuk pergi tetapi mantan Asyraf yang membohongi Veera dengan foto palsu. Veera marah kepada Asyraf, lalu setelah hari-hari itu Asyraf tidak pernah lagi menunjukkan dirinya di sekolah atau dimanapun. Suatu hari Veera bertemu dengan "Asyraf" sebenarnya yang menjadi teman kecilnya. Hingga akhirnya saat Asyraf kembali mereka menjalin hubungan da
Baca selengkapnya

Puisi Tentang Tukang Sampah

Tukang Sampah Berjalan dengan alas sekedarnya Tak lupa ditariknya sang penyimpan sampah Tak peduli panasnya matahari Tak peduli derasnya hujan Langkah demi langkah menyusuri jalan Lalu lalang kendaraan tak dihiraukannya Matanya berkeliaran mencari barang tak bernilai Sang tangan mulai bergerak dengan lincah   Semua kau lakukan Demi keluargamu Demi segenggam rupiah Terima Kasih atas jasamu
Baca selengkapnya