Sinopsis Film ATM Er Rak Error
Sinopsis Film ATM Error Thailand
Jib (Preechaya Phongtananikorn) dan Sua (Chantavit Dhanasevi) adalah teman sekantor yang diam-diam menjalin hubungan asmara di bank yang punya aturan tidak boleh berpacaran antar-karyawan. Setelah sekian lama backstreet, Jib jengah juga dan mengajak putus. Sua punya ide yang menarik, yaitu mereka harus menikah. Jib setuju karena sudah kepentok umur.
Sua pun segera memesan segala keperluan menikah – mulai dari tempat, katering, sampai undangan. Setelah beres, Jib juga memberitahu kalau keluarganya juga setuju dirinya dinikahi Sua. Bahkan, dia menyebutkan kalau selepas menikah Sua bisa bantu-bantu keluarganya di rumah. Sua kaget. Dia memang ingin menikahi Jib, tapi bukan berarti dia ingin resign dari tempat kerjanya. Sisi profesionalisme Jib tertantang. Dia juga enggak mau resign. Walhasil, mereka pun perang dingin.
Di sebuah tempat, salah satu ATM dari bank tempat Jib dan Sua bekerja mengalami masalah. Jika ada nasabah menarik uang, maka akan keluar lagi sekali. Jadi, uang yang ditarik dobel. Ini gara-gara petugas pengisi ATM teledor buru-buru mau nonton pertandingan bola dari tim favorit mereka. Malamnya, ATM ini dikerubungi banyak orang untuk menarik uang.
Besoknya, kejadian ini dilaporkan masuk ke pihak tempat Jib dan Sua bekerja. Sang Direktur pun menitahkan Jib dan petugas bank di lokasi ATM berada untuk mencari tahu siapa saja nasabah yang telah menarik uang dobel itu. Dan mengembalikannya.
Sua yang tahu Jib mendapat titah untuk mengusut kasus ini menawarkan diri menggantikan peran Jib. Dia yakin bisa mengembalikan uang bank lebih cepat daripada Jib. Jib enggak yakin. Sua yang jengkel pun memastikan bahwa dirinya akan mengembalikan uang banknya. Jika enggak berhasil, maka dia akan resign sesuai keinginan Jib. Jib setuju. Maka berangkatlah Sua ke TKP.
Setelah berada di TKP, Sua baru tahu kalau pencarian enggak semudah yang dibayangkannya. Lagipula, banyak pula kejadian buruk menimpanya, seperti kunci yang jatuh ke selokan, kemudian dibawa Pad ke daerah antar-berantah, mau dimakan buaya milik Tuan Aum, dll.
Beberapa hari enggak ada kabarnya, Jib memutuskan ke TKP untuk melakukan penyelidikan sendiri tanpa diketahui Sua. Walaupun akhirnya Sua tahu juga akhirnya.
Singkat cerita, mereka berdua (dengan cara masing-masing) berhasil menemukan empat orang yang telah mengambil uang ketika ATM sedang error. Mereka adalah Peud yang membelanjakan uangnya untuk DP beli motor kancil, Pad yang membeli gigi emas dari uang kesalahan ATM tersebut, Nyonya Aumara membeli mesin cuci baru untuk menyokong bisnis laundry-nya, dan Tuan Aum dipakai untuk beli buaya tua yang besar.
Namun ketika Jib mau meminta keterangan dari Tuan Aum, buaya milik Tuan Aum hampir saja memakannya. Untung Tuan Aum menembak buaya itu secara enggak sengaja. Karena enggak mau kehilangan buayanya, Tuan Aum memerintahkan Jib, Sua, Peud, Pad, Nyonya Aum dan anaknya membawa buaya itu ke rumah sakit. Para dokter yang ada di sana pun histeris ketakutan. Hahaha, kejadian paling absurd di film Thailand 2012 ini.
Selepas itu, Jib memutuskan untuk enggak melaporkan temuannya pada pihak bank. Tapi itu hanya akal-akalannya saja, sebab besoknya dia sudah pergi meninggalkan Sua untuk membuat pengaduan.
Begitu meletakkan surat laporannya di meja direktur, Jib sempat meragu. Dia memutuskan untuk mengambil lagi surat laporannya, tapi yang diambilnya salah. Jadi direktur sudah mengetahui siapa saja nasabah yang telah mengambil uang dari mesin ATM error tersebut. Pihak bank kemudian menghubungi mereka untuk meminta pengembalian uang.
Jib yang masih berada di lokasi dilapori para nasabah itu. Mereka berjanji akan membayar, tapi butuh tenggat waktu. Jib pun bertindak. Dia kembali ke kantor dan menyerahkan uang dari para nasabah itu kepada pihak bank. Namun apa yang terjadi? Jib dan Sua pun bertengkar hebat gara-gara itu. Soalnya uang yang dipakai untuk mengembalikan itu adalah uang untuk biaya pernikahan mereka. Ego pun menjadi tinggi dan pada akhirnya mereka sepakat putus!
Hubungan asmara Jib dan Sua pun terendus pihak kantor. Daripada terjadi kasak-kusuk, Jib memutuskan untuk resign, sehingga Sua masih bisa terus bekerja.
Jib (Preechaya Phongtananikorn) dan Sua (Chantavit Dhanasevi) adalah teman sekantor yang diam-diam menjalin hubungan asmara di bank yang punya aturan tidak boleh berpacaran antar-karyawan. Setelah sekian lama backstreet, Jib jengah juga dan mengajak putus. Sua punya ide yang menarik, yaitu mereka harus menikah. Jib setuju karena sudah kepentok umur.
Sua pun segera memesan segala keperluan menikah – mulai dari tempat, katering, sampai undangan. Setelah beres, Jib juga memberitahu kalau keluarganya juga setuju dirinya dinikahi Sua. Bahkan, dia menyebutkan kalau selepas menikah Sua bisa bantu-bantu keluarganya di rumah. Sua kaget. Dia memang ingin menikahi Jib, tapi bukan berarti dia ingin resign dari tempat kerjanya. Sisi profesionalisme Jib tertantang. Dia juga enggak mau resign. Walhasil, mereka pun perang dingin.
Di sebuah tempat, salah satu ATM dari bank tempat Jib dan Sua bekerja mengalami masalah. Jika ada nasabah menarik uang, maka akan keluar lagi sekali. Jadi, uang yang ditarik dobel. Ini gara-gara petugas pengisi ATM teledor buru-buru mau nonton pertandingan bola dari tim favorit mereka. Malamnya, ATM ini dikerubungi banyak orang untuk menarik uang.
Besoknya, kejadian ini dilaporkan masuk ke pihak tempat Jib dan Sua bekerja. Sang Direktur pun menitahkan Jib dan petugas bank di lokasi ATM berada untuk mencari tahu siapa saja nasabah yang telah menarik uang dobel itu. Dan mengembalikannya.
Sua yang tahu Jib mendapat titah untuk mengusut kasus ini menawarkan diri menggantikan peran Jib. Dia yakin bisa mengembalikan uang bank lebih cepat daripada Jib. Jib enggak yakin. Sua yang jengkel pun memastikan bahwa dirinya akan mengembalikan uang banknya. Jika enggak berhasil, maka dia akan resign sesuai keinginan Jib. Jib setuju. Maka berangkatlah Sua ke TKP.
Setelah berada di TKP, Sua baru tahu kalau pencarian enggak semudah yang dibayangkannya. Lagipula, banyak pula kejadian buruk menimpanya, seperti kunci yang jatuh ke selokan, kemudian dibawa Pad ke daerah antar-berantah, mau dimakan buaya milik Tuan Aum, dll.
Beberapa hari enggak ada kabarnya, Jib memutuskan ke TKP untuk melakukan penyelidikan sendiri tanpa diketahui Sua. Walaupun akhirnya Sua tahu juga akhirnya.
Singkat cerita, mereka berdua (dengan cara masing-masing) berhasil menemukan empat orang yang telah mengambil uang ketika ATM sedang error. Mereka adalah Peud yang membelanjakan uangnya untuk DP beli motor kancil, Pad yang membeli gigi emas dari uang kesalahan ATM tersebut, Nyonya Aumara membeli mesin cuci baru untuk menyokong bisnis laundry-nya, dan Tuan Aum dipakai untuk beli buaya tua yang besar.
Namun ketika Jib mau meminta keterangan dari Tuan Aum, buaya milik Tuan Aum hampir saja memakannya. Untung Tuan Aum menembak buaya itu secara enggak sengaja. Karena enggak mau kehilangan buayanya, Tuan Aum memerintahkan Jib, Sua, Peud, Pad, Nyonya Aum dan anaknya membawa buaya itu ke rumah sakit. Para dokter yang ada di sana pun histeris ketakutan. Hahaha, kejadian paling absurd di film Thailand 2012 ini.
Selepas itu, Jib memutuskan untuk enggak melaporkan temuannya pada pihak bank. Tapi itu hanya akal-akalannya saja, sebab besoknya dia sudah pergi meninggalkan Sua untuk membuat pengaduan.
Begitu meletakkan surat laporannya di meja direktur, Jib sempat meragu. Dia memutuskan untuk mengambil lagi surat laporannya, tapi yang diambilnya salah. Jadi direktur sudah mengetahui siapa saja nasabah yang telah mengambil uang dari mesin ATM error tersebut. Pihak bank kemudian menghubungi mereka untuk meminta pengembalian uang.
Jib yang masih berada di lokasi dilapori para nasabah itu. Mereka berjanji akan membayar, tapi butuh tenggat waktu. Jib pun bertindak. Dia kembali ke kantor dan menyerahkan uang dari para nasabah itu kepada pihak bank. Namun apa yang terjadi? Jib dan Sua pun bertengkar hebat gara-gara itu. Soalnya uang yang dipakai untuk mengembalikan itu adalah uang untuk biaya pernikahan mereka. Ego pun menjadi tinggi dan pada akhirnya mereka sepakat putus!
Hubungan asmara Jib dan Sua pun terendus pihak kantor. Daripada terjadi kasak-kusuk, Jib memutuskan untuk resign, sehingga Sua masih bisa terus bekerja.
Set dah pasti copy nih mana mungkin mo ngetik sepanjang ini kwkwkwkwk 😂😂😂
BalasHapushadehh icikkk wkwkwk
Hapus